Paiton – SMA Nurul Jadid kembali menyelenggarakan seleksi penerimaan siswa kelas unggulan melalui program Kelompok Study Intensif (KSI). Salah satu tahapan penting yang digelar adalah tes wawancara pada Rabu, 24 September 2025, setelah sebelumnya para calon peserta didik mengikuti tes kognitif yang dilaksanakan pada 16 dan 17 September 2025.
Pelaksanaan tes wawancara ini dibedakan berdasarkan gender. Untuk peserta putra, kegiatan berlangsung di Aula Putra, sedangkan untuk peserta putri dilaksanakan di Ruang BK. Pembagian ini bertujuan agar pelaksanaan lebih tertib, kondusif, dan sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan pesantren.
Program KSI sendiri merupakan kelas unggulan di SMA Nurul Jadid yang fokus pada pengembangan akademik, kedisiplinan, serta penguatan nilai-nilai keislaman. Dalam tes wawancara, aspek yang dinilai tidak hanya motivasi belajar dan kesiapan mental, tetapi juga kepribadian, kemampuan logika dasar, serta karakter siswa di luar hasil ujian tertulis.
Dalam pelaksanaannya, peserta duduk berhadapan dengan para penguji yang terdiri dari guru-guru terpilih dengan kompetensi di bidangnya masing-masing. Pertanyaan yang diberikan mencakup motivasi belajar, pengetahuan umum, hingga pengalaman pribadi siswa. Penilaian tidak hanya didasarkan pada jawaban, tetapi juga pada sikap, sopan santun, dan cara berpikir peserta.
Suasana wawancara berjalan khidmat namun tetap penuh keakraban. Para penguji berusaha menciptakan suasana yang membuat siswa lebih percaya diri dalam menjawab. Hal ini sejalan dengan tujuan KSI yang ingin melahirkan siswa unggul tidak hanya dalam akademik, tetapi juga berkarakter Islami yang berintegritas.
Menurut panitia seleksi, tahap wawancara ini penting untuk menggali potensi tersembunyi siswa. “Ada yang mungkin hasil tes tulisnya biasa saja, tapi saat wawancara terlihat memiliki semangat, kepemimpinan, dan integritas tinggi,” ujar salah satu guru penguji.
Beberapa peserta mengaku sempat merasa gugup saat menghadapi penguji. Namun, suasana yang kondusif membuat mereka lebih tenang. “Awalnya tegang, tapi setelah mulai berbicara jadi lebih lancar. Saya berusaha jujur sesuai dengan pengalaman saya,” ungkap salah seorang peserta putri.
Ketua Pelaksana sekaligus Koordinator KSI, Bapak Lukman Hakim, S.Kom, menyampaikan bahwa seleksi ini bukan hanya mencari siswa yang pintar, tetapi juga yang siap berkomitmen mengikuti program intensif. “Kami ingin memastikan siswa yang masuk KSI adalah mereka yang benar-benar termotivasi, disiplin, dan siap menjalani pembinaan khusus. Harapannya, mereka bisa menjadi motor penggerak prestasi dan teladan di lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Kepala SMA Nurul Jadid, Drs. Rahardjo, menambahkan bahwa hasil tes wawancara akan digabungkan dengan hasil tes kognitif yang sudah dilaksanakan sebelumnya untuk menentukan siapa yang berhak masuk program KSI. “Kami ingin siswa KSI menjadi generasi unggul yang berprestasi, disiplin, dan berakhlakul karimah,” tegasnya.
Dengan berakhirnya tahap wawancara pada Rabu, 24 September 2025 ini, rangkaian seleksi program KSI SMA Nurul Jadid hampir tuntas. Hasil akhir seleksi akan diumumkan beberapa hari ke depan. Harapannya, siswa terpilih mampu menjadi inspirasi sekaligus membawa nama baik sekolah di berbagai bidang prestasi.
Tulis Komentar