Jutaan tamu undangan dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk
memeriahkan acara hari lahir Nadhatul Ulama ke – 102 yang dilaksanakan pada
(24/01) Bada’ sholat Jumat bertempat di
halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ)
Pada kesempatan kali ini PPNJ merasa terhormat terpilih sebagai tuan rumah
perayaan Harlah NU ke 102 dan Rapat Kerja Wilayah (Rakelwil) Pengurus Wilayah
Nadhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Kepala PPNJ, Kyai Abdul Hamid Wahid, yang juga mewakili pengasuh dalam
sambutannya, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya. “acara ini merupakan
kesempatan bagi kami untuk terus dapat berkhidmat, melayani, dan berkontribusi
kepada kemajuan Nadhatul Ulama,”-ungkapan kyai Hamid Wahid.
Lebih Lanjut beliau mengatakan, “ NU
merupakan jiwa dan darah daging kita bersama, bagi warga Nurul Jadid, jika dada
dibelah insyallah yang muncul adalah gambar NU.”
Dalam kesempatan tersebut, kyai Hamid juga menjelaskan salah satu agenda
yang juga mendukung adanya acara Harlah NU ke-102 yakni ialah Expo yang tidak
hanya menampilkan pameran, penjualan, dan pemasaranm tetap juga menjadi wadah
bagi perkembangan ekonomi, khususnya UMKM. Expo ini juga diwarnai dengan
kegiatan talkshow, perlombaan, dan kegiatan pengabdian masyarakat.
“Kami berharap ikhtiar ini, sekecil apapun, dapat menjadi satu titik batu
dari beberapa batu loncatan lain yang dapat memperkuat kita dalam perkembangan
ekonomi,”- harapan Kyai Hamid Wahid
KH. Abdul Hakim Mahfudz yang kerap dipanggil Gus kikin, Ketua PWNU
Jawa Timur juga memuji pesatnya perkembangan
lembaga pendidikan di Nurul Jadid,”saya melihat banyak perkembangan soft
skills, hingga program pelatihan yang intensif. Bahkan, ada santri yang
dikirim untuk belajar ke China,”-pujinya dihadapan ribuan ulama, jamaah, dan
kader NU.
Pasca sambutan, Gus Kikin memberikan 250 beasiswa dari berbagai sekolah
yang bergabung dengan lembaga pendidikan ma’arif Nadhatul Ulama Jawa Timur,
beasiswa ini dibagikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa
timur serta didampingi oleh beberapa tokoh ulama.
Dilanjut sambutan dari gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
menyampaikan bahwa “Akan ada bedanya para organisasi dengan, para guru , dan
ulama yang memiiki keilmuan yang besar dalam membangun kebersamaan yang mana
akan menjadi kekuatan yang luar biasa terkait tema yang sekarang kita bahas
yakni “Bekerja Bersama Umat Untuk Indonesia Maslahat” dengan adanya tema ini
dapat menyambut perkembangan Indonesia Emas 2045,”-ujar Khofifah dalam
sambutannya.
Pada akhirnya, acara ini ditutup
dengan pembacaan doa bersama dengan harapan dapat menjalin silaturahmi dan
bekerja sama dalam membangun “Pesantren berdaya, Nusantara jaya”.
Tulis Komentar